JMNpost.com | Aceh Timur, - Gerakan Srikandi Aceh Bangkit (GeuSABA) menilai kebijakan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang merazia kendaraan berplat BK asal Aceh sebagai tindakan diskriminatif dan melecehkan Aceh. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif GeuSABA, Siti Maryam Bt Ali Nordin, di Langsa, Minggu 28 September 2025.
Menurut Siti Maryam, kebijakan tersebut tidak hanya melukai semangat kebersamaan antar-provinsi, tetapi juga merusak sendi persatuan dalam bingkai NKRI. Ia menegaskan Aceh tidak boleh hanya merespons secara emosional, melainkan harus mengambil langkah nyata dan strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi.
GeuSABA mendesak pemerintah Aceh menutup jalur distribusi komoditas pertanian, hasil tambang, dan CPO ke Sumatera Utara serta menghentikan ekspor melalui Pelabuhan Belawan. Sebagai gantinya, Aceh diminta menghidupkan kembali pelabuhan Kuala Langsa, Krueng Geukueh, dan Malahayati sebagai jalur utama ekspor.
Selain itu, GeuSABA mendorong penguatan identitas Aceh lewat penggunaan plat kendaraan BL. Seluruh BUMN yang beroperasi di Aceh diminta menggunakan kendaraan berplat BL, dan masyarakat Aceh yang ber-KTP Aceh diimbau segera melakukan mutasi kendaraan sebagai bentuk harga diri.
“Aceh tidak boleh lagi tunduk dan menjadi penonton. Tutup jalur ekonomi ke Sumut, hidupkan kembali pelabuhan Aceh, dan tegakkan marwah Aceh sebagai bangsa yang bermartabat dan mandiri,” tegas Siti Maryam.

Post a Comment