RUMAH 4 anggota DPR dan Menteri Sri Mulyani atau SMI jadi korban penjarahan warga dalam rangkaian demo di Jakarta dan sekitarnya, Sabtu dan Minggu dinihari, 30-31 Agustus 2025. Anggota parlemen yang rumahnya dirusak dan harta mereka dijarah adalah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya dan Nafa Urbach.
Aksi penjarahan dan perusakan dilakukan sekelompok orang di rumah pribadi Ahmadi Saroni, Eko Patrio dan Uya Kuya pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Sementara rumah Nafa Urbach dan Sri Mulyani, atau biasa disebut dengan singkatan SMI, disatroni massa pada Minggu dini hari, 31 Agustus.
Tidak diketahui apakah penjarahan itu berkaitan dengan pernyataan atau hoaks terkait mereka yang beredar sebelumnya. Namun, banyak pihak menghubungkannya dengan penjarahan tersebut.
Ahmad Sahroni menjadi sorotan setelah ia bereaksi keras atas unjuk rasa menuntut pembubaran DPR yang marak setelah naiknya gaji anggota Dewan karena mendapat tunjangan sewa rumah Rp 50 juta sebulan.
Dalam sebuah pernyataannya di Medan pada 22 Agustus 2025, ia menyebut orang yang menuntut pembubaran DPR sebagai tertolol sedunia.
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia," katanya.
Pernyataan ini mendapat kecaman luas karena dianggap merendahkan aspirasi publik. Partainya, Nasdem, kemudian menurunkannya dari Wakil Ketua Komisi III menjadi anggota Komisi I.
Meski Sahroni akhirnya minta maaf atas pernyataannya itu, aksi massa tetap terjadi. Rumahnya di Priok, Jakarta Utara, menjadi sasaran. Hampir semua barangnya dirusak atau dijarah massa, termasuk dua mobil sportnya.
Sejumlah warga menggulingkan mobil sedan merek Porche milik anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Tempo/Oyuk I Siagian
Eko, Uya dan Nafa Urbah
Eko Patrio menjadi sorotan karena bersama sejumlah anggota DPR lain berjoget mengikuti musik lagu Maumere yang diperdengarkan korps musik di akhir sidang paripurna mendengar pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada 16 Agustus 2025.
Ia dikecam karena tak lama kemudian mengunggah video parodi sound horeg di akun TikTok-nya yang menggambarkan ia sebagai DJ memutar musik lalu sejumlah orang berseragam PAN berjoget. Unggahan ini dinilai menantang masyarakat yang mengkritik anggota DPR karena berjoget dalam sidang.
Ia juga jadi sorotan ketika muncul fotonya bertuliskan "kalian fikir jadi DPR itu enak, ngurus serepublik ini digaji 3 juta perhari. Itu pun rugi, karena uang 3 juta perhari itu uang pengganti karena DR sekarang gak dapat rumah dinas lagi" seperti dikutip dari akun Facebook Nazar Ginanjar.
Tidak disebutkan kapan dan di mana pernyataan itu dibuat Eko.
Namun Eko pada Sabtu, 30 Agustus 2025, minta maaf dalam video yang diunggah di akun Instagramnya. Ia tidak menyebut secara spesifik kesalahannya.
Presenter kondang, Uya Kuya, yang menjadi anggota DPR dari PAN, juga jadi sorotan setelah video memperlihatkan dia berjoget di depan dua mobil mewah dengan narasi 'jogetin aja dikira gaji 3 juta per hari gede'.
Beredarnya video ini dianggap mengejek masyarakat. Menurut Uya Kuya dalam unggahannya di akun TikToknya, ia menyebut bahwa banyak video lama yang diunggah dengan tambahan narasi negatif.
Pernyataan itu, tidak mengurungkan niat massa untuk menyatroni rumah kedua artis top ini. Walhasil, rumah mewah mereka menjadi bulan-bulanan massa.
Mantan penyanyi yang menjadi anggota DPR dari Nasdem ini dikritik karena sempat mengeluh kena macet setiap kali dalam perjalanan dari rumahnya di Bintaro ke kantor. Ia juga sebelumnya mengatakan, uang tunjangan rumah Rp 50 juta itu sebagai pengganti rumah dinas yang sekarang tidak diberikan lagi ke anggota Dewan.
Ia juga minta maaf secara terbuka kepada masyarakat melalui video yang diunggahnya. Namun rumahnya di kawasan Tangerang Selatan tetap didatangi massa dan dijarah pada Minggu dini hari.
Sri Mulyani
Sri Mulyani jadi sorotan ketika beredar video dirinya mengatakan bahwa 'guru beban negara'.
Kementerian Keuangan menyatakan potongan video itu merupakan berita palsu atau hoaks.
“Video mengenai guru itu beban negara, itu hoaks. Ibu Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal tersebut,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 19 Agustus 2025.
Deni menyebut, video tersebut merupakan hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato Menkeu dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7 Agustus lalu.
Namun rumah pribadi Sri Mulyani di Bintaro Tangerang Selatan, tetap dijarah massa, Minggu dini hari, demikian dikutip dari Antara.(TEMPO.CO)
Post a Comment