JMNpost.com | Aceh Timur – Kesaksian dari warga yang berada langsung di lokasi kecelakaan menguatkan dugaan bahwa Tian Suci Aulia Syahidah (18), mahasiswi Unsyiah, menjadi korban dari kelalaian brutal pengendara motor. Wahyu (25), karyawan toko tempat Tian membeli fitting lampu, menyatakan bahwa Tian bahkan belum sempat melajukan motornya saat ditabrak dari arah kiri.
“Saya lihat langsung. Tian itu berhenti di depan mobil yang parkir di pinggir jalan. Dia nengok kiri kanan, belum juga jalan, langsung ditabrak dari arah kiri sama Scoopy itu,” kata Wahyu kepada JMNpost.com, Rabu (2/7/2025).
Menurut Wahyu, posisi Tian saat itu sangat jelas berada di celah aman antara mobil yang terparkir. Tidak terburu-buru, tidak mengebut, dan sudah menunjukkan kehati-hatian. Tapi pelaku datang dari arah timur tanpa klakson, tanpa rem, tanpa ampun.
“Nggak ada bunyi rem, nggak ada klakson. Langsung nabrak aja bagian depan motornya Tian. Saya shock lihatnya. Kayak nggak lihat orang depan mata,” ujarnya.
Tian langsung terjatuh dan tertimpa sepeda motornya. adiknya ikut terpental ke atas bodi motor. Pelaku yang mengendarai Honda Scoopy warna abu-abu baru berhenti beberapa meter setelah kejadian. Bukannya menolong, pelaku justru menunjukkan sikap yang tak bisa diterima.
“Saya kira orang itu mau nolong. Ternyata enggak. Malah maki-maki lagi. Nggak minta maaf, nggak nanya keadaan. Yang nolong itu warga sini semua,” kata Wahyu, geram.
Informasi dari warga menyebut pelaku berasal dari Langkahan, Aceh Utara. Ia diduga kuat tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Kejadian tersebut terjadi di depan Masjid Simpang Ulim, Jalan Medan–Banda Aceh, pada Jumat pagi, 27 Juni 2025.
Akibat kejadian itu, Tian mengalami patah tulang kelingking dan retak pada jari manis tangan kanan. Yang paling parah, ia kehilangan fungsi gerak di sisi kanan tubuhnya. Sebagai mahasiswi Jurusan Seni Drama Tari dan Musik di Universitas Syiah Kuala, kondisi itu menghantam masa depannya secara langsung. Dokter menyatakan kesembuhan total tidak bisa dijamin, terutama kemampuan motorik halus untuk seni tari dan musik.
Sementara itu, keluarga korban terus menyuarakan tuntutan keadilan dan meminta aparat penegak hukum tidak membiarkan kasus ini menguap.
Post a Comment