JMNpost.com | Aceh Timur , – Harapan keluarga Tian Suci Aulia Syahidah (18) untuk melihat putri mereka kembali tampil menari dan bermain musik perlahan mulai memudar. Dokter menyampaikan, pemulihan total bagi Tian pascakecelakaan belum bisa dijamin sepenuhnya.
Tian, mahasiswi jurusan Seni Drama Tari dan Musik di Universitas Syiah Kuala, mengalami kecelakaan pada Jumat (27/6/2025) lalu di depan Masjid Simpang Ulim, Aceh Timur. Saat hendak menyeberang jalan, Tian ditabrak sepeda motor Honda Scoopy warna abu-abu yang diduga dikendarai warga asal Langkahan, Aceh Utara.
Akibat benturan tersebut, Tian mengalami patah tulang kelingking, retak tulang jari manis kanan, dan sebagian tubuh sebelah kanan tidak bisa digerak. Hingga kini ia masih kesulitan menggerakkan tangan dan kaki sebelah kanan serta sering mengeluh nyeri hebat.
“Dokternya bilang ke saya, mereka akan berusaha obati sampai pulih secara medis. Tapi kalau soal bisa menari, main gitar, atau alat musik lainnya lagi, itu belum bisa dijanjikan,” ujar ayah Tian, Sofyan, saat ditemui JMNpost.con di RSUD dr. Zubir Mahmud, Idi, Selasa (1/7/2025).
Sofyan, yang juga seorang penyandang disabilitas, mengatakan kondisi anaknya sangat memprihatinkan. Tangannya yang dulu lincah memainkan gitar dan mengiringi tarian kini kaku dan sulit digerakkan. Ibunda Tian, Nurhayati, menambahkan bahwa Tian kini hanya bisa menangis.
“Dia hanya bisa menangis. Tangannya yang biasa dia pakai menari, pegang gitar, sekarang kaku. Kami sedih sekali,” ucap Nurhayati dengan suara bergetar.
Kondisi keluarga makin berat karena sang ayah, Sofyan, sempat mengalami serangan jantung saat mengantar Tian ke rumah sakit dan kini juga dirawat.
Sementara itu, pengendara yang menabrak Tian hingga berita ini diturunkan belum menunjukkan itikad baik. Ia belum menghubungi pihak keluarga, belum meminta maaf, dan bahkan disebut-sebut menghilang.
Informasi dari warga menyebut pelaku tidak mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) dan saat kejadian membonceng istrinya.
Keluarga mengaku tengah mengumpulkan saksi dan mempertimbangkan langkah hukum. Mereka berharap aparat kepolisian tidak tinggal diam.
“Kalau aparat diam, maka keadilan juga lumpuh seperti anak kami. Kami minta pelaku bertanggung jawab,” kata Nurhayati tegas.
Post a Comment