Ketua KIPRA Aceh Didesak Mundur, Tapi Ini Jawaban Mengejutkan dari DPP

Ketua KIPRA Aceh Didesak Mundur, Tapi Ini Jawaban Mengejutkan dari DPP

JMNpost.com | Pidie, - Desakan pencopotan terhadap Ketua DPW KIPRA Aceh, Prof. Adjunct Dr. Marniati, S.E., M.Kes., yang disuarakan oleh Ketua DPC KIPRA Kabupaten Pidie, Alamsyah, mendapat tanggapan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KIPRA. Ketua Umum DPP KIPRA, Ir. Evie Maysarah Kolulun, menegaskan bahwa pihaknya tetap memberikan kepercayaan penuh kepada Marniati dan menolak wacana pergantian.

“Sebagai Ketua Umum KIPRA, saya tidak pernah terpikir untuk mengganti Ketua DPW Aceh, Ibu Prof Marniati,” tulis Evie melalui pesan WhatsApp pada Jum’at, 20 Juni 2025, pukul 22:48 WIB.

Ia menyatakan bahwa Prof. Marniati memimpin sesuai aturan organisasi berdasarkan AD/ART, dan sudah menjalankan program prioritas KIPRA. Bahkan, saat DPP melakukan kunjungan kerja ke Aceh, telah dilakukan pertemuan langsung membahas pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG), ketahanan pangan lokal, serta isu lingkungan.

“Sudah berjalan pembinaan nelayan, pertanian ketahanan pangan lokal untuk menunjang dapur-dapur SPPG Makan Sehat Bergizi di Aceh,” tambahnya.

Evie juga menegaskan bahwa Aceh memiliki posisi istimewa dalam sejarah berdirinya KIPRA sebagai provinsi pertama tempat deklarasi organisasi tersebut, dan dilakukan bersama Prof. Marniati sebagai simbol dukungan terhadap program-program nasional Presiden Prabowo Subianto.

“Kami masih percaya, kepengurusan DPW KIPRA Aceh di tangan Ibu Prof bisa sukses sesuai dengan program pemerintah dan visi Presiden,” ujarnya.

Dalam pernyataan lanjutan, Ketua Umum DPP KIPRA juga menyampaikan pesan moral kepada seluruh anggota dan mitra organisasi di seluruh Indonesia, khususnya yang terlibat dalam Program Makan Sehat Bergizi. Ia menegaskan bahwa KIPRA selalu terbuka untuk bekerja sama dengan siapa pun demi kesuksesan program dan penerima manfaat, tetapi melarang keras adanya pungutan liar.

“Kami KIPRA baik anggota maupun mitra selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin bekerja sama demi suksesnya program Makan Sehat Bergizi. Tapi kami tegaskan: dilarang keras meminta uang kepada calon-calon dapur MBG,” tegas Evie.



Sebelumnya, Ketua DPC KIPRA Pidie, Alamsyah, mengkritik keras kinerja DPW KIPRA Aceh yang menurutnya stagnan dan tidak menjalankan program MBG maupun kegiatan pembinaan di daerah. Ia juga menuding adanya potensi politisasi organisasi untuk kepentingan Partai Perjuangan Aceh (PPA), yang dipimpin oleh Prof. Marniati.

Hingga kini, Prof. Marniati sendiri belum memberikan pernyataan langsung menanggapi polemik ini. JMN tetap membuka ruang konfirmasi untuk semua pihak terkait sebagai bagian dari komitmen menjaga keberimbangan informasi.

Post a Comment

Previous Post Next Post