JMNpost.com | Jakarta, – Kepolisian Republik Indonesia akhirnya angkat suara soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang selama ini menjadi bahan polemik publik. Setelah dilakukan pengujian laboratorium forensik secara menyeluruh, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli dan identik dengan milik rekan-rekannya satu angkatan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Penyelidik
mendapatkan dokumen asli ijazah sarjana kehutanan atas nama Joko Widodo. Ijazah
ini telah diuji secara laboratoris dan hasilnya identik dengan ijazah milik
tiga rekannya satu angkatan, baik dari sisi bahan kertas, pengaman, teknik
cetak, tinta, cap stempel, hingga tanda tangan,” ujar Brigjen Djuhandhani
Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Bareskrim, Kamis (22/5/2025).
Polri
tidak sekadar bicara klaim. Penelusuran mendalam dilakukan hingga ke akar.
Ijazah dengan nomor 1120 atas nama Joko Widodo dan NIM 1681KT yang diterbitkan
pada 5 November 1985 itu, menurut hasil uji laboratorium, memiliki kesamaan
material dan metode cetak dengan dokumen serupa milik mahasiswa UGM angkatan
1980-an.
Dari
bahan kertas, tinta tulisan tangan, teknik cetak, hingga stempel dan tanda
tangan pejabat kampus, semuanya diverifikasi secara forensik dan dinyatakan
seragam dengan standar yang berlaku saat itu. “Antara bukti dan pembanding
adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” tegas Djuhandhani.
Tak hanya
itu, aparat penegak hukum juga menelusuri dokumen akademik pendukung lainnya,
mulai dari formulir registrasi mahasiswa tertanggal 28 Juli 1980, surat
pernyataan mahasiswa, Kartu Hasil Studi (KHS), bukti pembayaran SPP, surat izin
herregistrasi, hingga surat keterangan lulus ujian praktik. Semua data
administratif itu lengkap dan terverifikasi.
Bareskrim
bahkan menyisir skripsi Jokowi yang berjudul
"Studi tentang Pola Konsumsi
Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta.” Naskah tersebut
diketik menggunakan mesin tik pica, jenis yang umum digunakan pada era 1980-an,
dan lembar pengesahannya dicetak menggunakan teknik hand press atau letter
press, yang menghasilkan permukaan tulisan cekung saat diraba ciri khas
cetak dokumen resmi masa itu. Hal ini diperkuat dengan pengakuan dari pemilik
percetakan yang digunakan pada zaman itu.
Kepolisian
juga menyelidiki arsip historis terkait penerimaan Jokowi di UGM. Nama Joko
Widodo tercantum dalam daftar kelulusan ujian masuk Proyek Perintis I (PPI) UGM
1980, yang dipublikasikan di Harian Kedaulatan Rakyat edisi 18 Juli
1980, halaman 4 kolom 6, nomor urut 14. Data ini diperkuat dengan arsip fisik
dan pengakuan dari staf perpustakaan kampus.
Namun,
apakah bukti autentik ini akan mampu menutup mulut para penuduh? Dalam iklim
politik yang sarat kecurigaan, kebenaran terkadang butuh lebih dari sekadar
bukti laboratorium. Sementara Polri menyodorkan dokumen dan analisis ilmiah,
narasi keraguan tetap hidup di ruang publik—membentuk atmosfer distrust yang
tak bisa dibubarkan hanya dengan satu konferensi pers.
Post a Comment