Lokop Lumpuh: Banjir Seret Kayu Raksasa, Ribuan Warga Terjebak Tanpa Bantuan

JMNpost.com | Aceh Timur, - Banjir besar yang terjadi pada Kamis, 27 November 2025, melanda Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, dan menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga. Sejumlah rumah, kendaraan, peternakan, serta lahan persawahan dilaporkan hanyut terbawa arus. Warga menyebutkan bahwa beberapa titik di wilayah tersebut terendam, namun pusat Kota Lokop menjadi area yang paling parah diterjang banjir. Hingga kini, belum seluruh desa dapat dipastikan tingkat kerusakannya, namun warga melaporkan sejumlah titik terdampak berat seperti Jalan Lintas Lokop, Leles, Ujung Sunti, Ujung Taring, Sekualan, dan Ujung Karang.

Arus banjir juga membawa banyak gelondongan kayu berukuran besar yang hanyut dan berserakan di permukiman warga, memperparah kerusakan dan mengancam keselamatan masyarakat.

“Rumah, Honda, mobil, peternakan, dan padi sawah kami hanyut. Banyak kayu besar yang ikut hanyut dan kini berserakan di kampung. Yang paling parah itu di pusat Lokop. Kami sangat membutuhkan perhatian pemerintah,” ujar seorang warga 1 Desember 2025.

Warga meminta Bupati Aceh Timur beserta jajaran pemerintah daerah segera memberikan bantuan darurat, terutama kebutuhan pokok dan konsumsi bagi ribuan pengungsi. Mereka juga berharap pemerintah dapat mengirimkan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup oleh material banjir dan tumpukan kayu besar.

Berdasarkan pendataan warga, lokasi pengungsian tersebar di sejumlah desa dalam wilayah Kecamatan Serbajadi. Di Desa Karang Kuda, pengungsian dilakukan di sepanjang Jalan Lintas Penaron–Lokop dan rumah warga di Dusun Ketibung. Di Desa Jering, warga berkumpul di Masjid Loot Jering dan rumah warga Dusun Sosial. Di Desa Lokop, titik pengungsian berada di Dusun Paya Punti, Desa Terujak, SD Tualang, dan sejumlah rumah warga di Desa Leles.

Di Desa Sunti, warga mengungsi ke Masjid Sekualan, Rumah Adat Sekualan, dan Masjid Loot Jering. Sementara itu, warga Desa Ujung Karang mengungsi ke SMK Negeri 1 Lokop serta rumah keluarga di Desa Tualang. Warga memperkirakan sekitar 760 unit rumah mengalami kerusakan, sementara jumlah warga terdampak yang mengungsi diperkirakan mencapai 5.500 jiwa.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera hadir untuk memastikan keselamatan warga dan mempercepat proses pemulihan pascabanjir yang membawa material besar dan menyebabkan kerusakan luas di Kecamatan Serbajadi.

Reporter: Nazmi

Post a Comment

أحدث أقدم