JMNpost.com | Aceh Timur, - Suasana di depan kios pupuk UD Keluarga Tani, Gampong Keude, Kecamatan Darul Aman, mendadak ramai. Sejak pagi, puluhan petani berdatangan dan membuat antrean panjang demi mendapatkan pupuk bersubsidi yang dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Pantauan JMN dilapangan, antrean petani nyaris tak putus sejak stok pupuk tiba. Mereka datang silih berganti dari berbagai gampong di Kecamatan Darul Aman. Beberapa petani tampak gelisah, khawatir jatahnya habis sebelum mendapat giliran.
“Antreannya panjang sekali, tapi kami tetap sabar. Pupuk ini sangat dibutuhkan, apalagi ini musim tanam,” kata Buk Khaira, seorang petani di Kecamatan Darul Aman, Jumat (7/11/2025).
Namun di tengah ramainya antrean, muncul persoalan lain. Sejumlah petani mengaku tak bisa dilayani karena namanya tidak terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Padahal, mereka juga aktif menggarap sawah di wilayah setempat.
Pemilik kios, Yusra, mengakui dirinya kerap mendapat tekanan dari petani yang tidak masuk data. Ia menjelaskan, aturan dari pemerintah jelas: pupuk bersubsidi hanya boleh dijual kepada petani yang terdaftar dalam kelompok tani resmi.
“Kami paham petani semua butuh, tapi kami tidak bisa layani kalau tidak masuk dalam RDKK. Ini pupuk pemerintah, jadi harus tepat sasaran. Kadang ada yang datang marah-marah juga, tapi kami jelaskan baik-baik,” ujar Yusra.
Ia menambahkan, beberapa kios pupuk lain di Kecamatan Darul Aman juga mengalami situasi serupa. Setiap kios hanya bisa melayani kelompok tani yang sudah tercatat di wilayah distribusinya masing-masing.
“Kalau kami layani yang tak terdata, nanti kami yang kena masalah. Jadi kami imbau petani agar urus datanya dulu lewat kelompok,” tambahnya.
Situasi antrean di kios tersebut menjadi gambaran kecil tentang betapa vitalnya kebutuhan pupuk bagi petani menjelang musim tanam. Sebagian berharap, pemerintah daerah dan dinas terkait segera memperbarui data RDKK agar tidak ada lagi petani yang tertinggal dari daftar penerima subsidi.
Post a Comment