JMNpost.com | Aceh Timur, - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi kembali terjadi di SPBU 14.243.443 Kana Rahmad, Kuta Binje, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Antrean panjang kendaraan di lokasi ini disebut sudah menjadi pemandangan rutin setiap akhir tahun.
Pengawas SPBU Iswandi membenarkan bahwa kondisi tersebut disebabkan ketidakstabilan pasokan harian dari Pertamina.
“Hal ini terjadi setiap akhir tahun. Dalam sehari suplai tidak stabil karena pemerataan, pembagian di beberapa SPBU lain juga mengalami kekosongan,” kata pengawas SPBU Kuta Binje saat dikonfirmasi, Kamis 30 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, pasokan harian yang diterima bervariasi antara 8 kiloliter hingga 16 kiloliter, tergantung jadwal distribusi dari Pertamina.
“Setiap pemasokan dalam sehari ada kuota 8 KL, kadang juga sampai 16 KL. Terakhir kami menerima pasokan solar 16 KL pada 29 Oktober, sedangkan pertalite dipasok dari hari senin sampai sabtu, bila habis, bisa terisi lagi pada hari Senin,” ujarnya.
Mengenai sistem transaksi, pengelola SPBU menyebutkan bahwa pembelian untuk BBM non-subsidi masih bisa dilakukan secara bebas tanpa menggunakan QR Code “Untuk non-subsidi bebas,” katanya tegas.
Sementara itu, kendaraan pabrik keliling yang biasa menggunakan solar mengaku kesulitan mendapatkan bahan bakar di lokasi tersebut. Namun pihak SPBU menegaskan tidak ada larangan pengisian bagi kelompok tersebut.
“Tidak dilarang, cuma mengikuti ketentuan regulasi yang berlaku. Mereka tetap bisa mengisi, tapi untuk pabrik keliling biasanya nebeng ke kendaraan lain,” jelasnya.
Kebijakan ini, menurutnya, masih berlaku hingga kini, dengan SPBU tetap berupaya membantu agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Ya, dan kami membantu untuk mendapatkan kebutuhan mereka,” tambahnya.
Terkait keluhan masyarakat yang merasa kesulitan memperoleh BBM, pengawas SPBU mengaku terus memberikan pelayanan terbaik di tengah situasi pasokan yang belum stabil.
“Kami memberikan pelayanan terbaik karena kondisi yang lagi krisis,” ucapnya.
Ia berharap agar Pertamina dapat menambah kuota distribusi untuk wilayah Aceh Timur, terutama menjelang akhir tahun ketika permintaan meningkat.
“Kami berharap pihak Pertamina dapat menyuplai minyak sesuai kebutuhan masyarakat, jangan terikat, agar bisa mencapai lebih dari yang sudah ada. Kami juga berharap Disperindag dan dinas lain turut membantu,” harapnya.
Untuk nelayan, pengambilan solar disebut tetap mengikuti rekomendasi resmi dari dinas terkait dan dibatasi sesuai kuota yang telah ditetapkan.
“Harus dengan rekomendasi dinas terkait dan itu ada batasan sesuai dengan kuota yang diberikan oleh dinas,” tutup pengawas SPBU Kuta Binje.


Post a Comment