Begitu mendengar kata “lingkungan”, para siswa SD Negeri Rantau Panjang kompak menjawab, “jangan buang sampah di sungai.” Respons spontan itu menggambarkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kebersihan alam sekitar.
Kegiatan ini diselenggarakan Forum Konservasi Leuser (FKL) melalui gerakan Kami Sahabat Leuser, berkolaborasi dengan Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) dan Dema FTIK IAIN Langsa, dalam rangka memperingati Global Elephant Day 2025. Selain edukasi, juga digelar lomba menggambar bertema gajah sumatera.
Tak hanya di SD, kegiatan serupa turut digelar di SMP Negeri 3 Simpang Jernih, yang juga berlokasi di Desa Rantau Panjang. Meski terkendala keterbatasan layanan listrik, para guru tetap bersemangat mengawasi siswa menyimak materi Pendidikan Lingkungan Hidup dari FKL.
Supervisor Edukasi FKL, Fery Irawan, mengatakan pengenalan sejak dini sangat penting agar anak-anak memahami bahwa gajah adalah satwa yang harus dilindungi, bukan dianggap hama.
“Edukasi dan lomba ini supaya anak-anak tahu pentingnya menjaga alam dan satwa liar. Desa Rantau Panjang dikelilingi kawasan Ekosistem Leuser yang masih menyimpan banyak satwa, salah satunya gajah sumatera. Sejak dini, mereka harus paham manusia bisa hidup berdampingan dengan satwa dilindungi,” ujarnya.
Fery menambahkan, kelestarian gajah berperan besar dalam menjaga hutan dan ekosistem. “Jika ekosistem terjaga, tanah tetap subur, stok air melimpah, terhindar dari bencana alam, dan kesejahteraan masyarakat—khususnya di sektor pertanian—akan meningkat,” lanjutnya.
Kegiatan edukasi ini juga melibatkan Bedari Ecotourism Camp, pos edukasi dan wisata yang dikelola FKL bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Rantau Panjang. Pos ini menjadi pusat kegiatan masyarakat yang mendukung ekonomi dan pelestarian alam, sekaligus fasilitas untuk mengembangkan pariwisata desa.
Post a Comment