JMNpost.com | Aceh Timur, - Angin pagi berembus lembut di jalanan Peureulak. Di tengah deru kendaraan, sebuah becak motor sederhana tampak melaju pelan. Tidak ada yang istimewa dari becak itu jika dilihat sekilas, kecuali satu hal: sebuah tulisan di bodi belakangnya yang seketika membuat siapa pun yang membacanya tercekat.
“Tidak semua orang punya gaji, tapi semua orang punya rezeki.”
Kalimat itu ditulis dengan cat kuning di atas papan biru. Sederhana, namun maknanya menampar hati. Di tengah zaman yang serba materialistis, pesan ini terasa seperti oase yang menyejukkan.
Rani, seorang warga yang kebetulan lewat di jalan itu pada (13/7/2025), mengaku sempat berhenti sejenak untuk memotret becak tersebut.
“Pas baca tulisan itu saya langsung terdiam. Rasanya seperti diingatkan Tuhan, jangan terlalu hitung-hitungan soal gaji, rezeki bisa datang dari mana saja,” ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Bagi sebagian orang, kalimat seperti ini mungkin dianggap biasa. Tapi bagi mereka yang sedang bergulat dengan hidup—menahan lapar, membayar utang, atau mencari sesuap nasi—pesan itu adalah pengingat bahwa hidup tak melulu soal angka di slip gaji.
Di tengah suasana jalanan yang penuh keluh kesah, tulisan di becak itu menjadi hiburan sekaligus nasihat. Ada yang tersenyum ketika membacanya, ada pula yang terdiam, larut dalam perenungan.
“Abang becak itu mungkin tidak tahu kalau tulisannya bisa mengubah mood orang. Tapi saya yakin, dia pasti orang yang sangat bersyukur dengan hidupnya,” tambah Rani.
Fenomena tulisan-tulisan motivasi di kendaraan memang bukan hal baru. Namun di setiap pesan yang tertulis, selalu ada kisah dan filosofi hidup pemiliknya. Becak ini seolah ingin berkata: walau hidup terasa berat, jangan pernah putus asa.
Hingga berita ini ditulis, siapa pemilik becak dan apa alasan di balik tulisannya belum diketahui. Namun satu hal yang pasti, pesan itu sudah lebih dulu menyebar ke hati banyak orang yang melihatnya.
Post a Comment