Mengenal He Shen, Orang Terkorup dalam Sejarah China


Oleh: Rosadi Jamani (Ketua Satupena Kalbar)

JMNpost.com | Beijing – Sosok He Shen (1750–1799) mungkin tidak asing bagi para pemerhati sejarah Tiongkok. Mantan pejabat tinggi Dinasti Qing ini dikenal sebagai tokoh paling korup sepanjang sejarah China. Hartanya yang melimpah membuatnya mampu membangun kediaman megah bak istana kekaisaran, yang kini dialihfungsikan sebagai museum dan menjadi salah satu destinasi wisata di Beijing.

He Shen awalnya hanyalah seorang penjaga pintu istana. Namun berkat kecerdasan, kelihaian politik, dan kedekatan khusus dengan Kaisar Qianlong, kariernya melejit bak meteor. Dalam waktu 10 tahun, ia dipercaya memegang berbagai jabatan strategis, mulai dari Menteri Keuangan, Kepala Garda Kekaisaran, hingga posisi penting dalam bidang intelijen.

Selama berkuasa, He Shen melakukan praktik korupsi yang terstruktur dan sistemik. Ia mengendalikan perizinan perdagangan garam dan besi, memeras pejabat daerah dengan dalih promosi jabatan, serta menyelewengkan anggaran negara, termasuk dana bantuan bencana. Tidak hanya uang, ia juga menerima suap dalam bentuk emas, permata, tanah, bahkan koleksi keramik Dinasti Ming.

Harta yang berhasil ia kumpulkan diperkirakan mencapai 11 miliar tael perak atau setara dengan 15 tahun pemasukan negara pada masa itu. Uang sebanyak itu ia gunakan untuk membangun kediaman megah seluas 60.000 meter persegi dengan taman seluas 2,8 hektare. Aula penyimpanan hartanya dibangun sepanjang 160 meter, lengkap dengan 88 jendela yang masing-masing memiliki bentuk berbeda sebagai katalog kekayaannya.

Namun masa kejayaan He Shen berakhir setelah Kaisar Qianlong wafat. Kaisar Jiaqing yang naik takhta segera menangkapnya dengan 20 dakwaan korupsi. Seluruh harta He Shen disita negara, sementara dirinya dipaksa mengakhiri hidup dengan sehelai sutra emas, sebuah bentuk hukuman yang lazim untuk pejabat tinggi pada masa itu.

Anaknya selamat dari hukuman berkat pernikahan politik dengan putri kaisar. Sementara itu, rumah megah He Shen kini dibuka untuk umum sebagai museum anti-korupsi, yang justru menjadi salah satu objek wisata sejarah paling populer di Beijing.

Museum ini menyimpan berbagai kisah tentang praktik korupsi di masa Dinasti Qing sekaligus menjadi pengingat bagaimana kekuasaan yang disalahgunakan dapat menghancurkan sebuah bangsa. Meski begitu, keberadaan museum tersebut juga menimbulkan ironi: sosok He Shen yang dulu dicap sebagai pengkhianat negara, kini justru dikenang melalui tiket masuk dan pajak wisata.

Post a Comment

Previous Post Next Post