“Baru beberapa tahun kami bisa merasakan jalan aspal yang bagus. Sekarang sudah hancur lagi gara-gara galian PDAM. Mereka gali di atas badan jalan, pasang pipa, lalu tutup asal-asalan. Jalan jadi berlubang, bergelombang, dan sangat berbahaya untuk pengguna,” ungkap Saiful (45), warga setempat, Selasa (8/7/2025).
Menurut Saiful, ada sedikitnya sembilan titik di sepanjang jalan yang kini rusak setelah lubang galian dibuka oleh petugas PDAM. Kondisi ini membuat warga kecewa karena jalan yang baru diaspal hal itu bisa menyebabkan badan jalan pelan pelan rusak.
Ia mendesak pihak PDAM Tirta Peusada bertanggung jawab memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan. “Kami tidak menolak pembangunan, tapi jangan sampai jalan yang sudah bagus jadi hancur. PDAM harus segera memperbaiki jalan ini sebelum masyarakat semakin dirugikan,” tegasnya.
Warga berharap pemerintah daerah turut mengawasi dan memelihara jalan agar tidak merugikan masyarakat dan memastikan setiap pekerjaan infrastruktur mematuhi standar perbaikan jalan yang layak.
Amatan media ini selasa (8/7) tampak sejumlah bekas lubang yang digali di atas bahu dan sebagian mengenai badan jalan yang sudah diaspal tahun lalu yang dibngun melalui proyek inpres.
Lubang tersebut digali disinyalir untuk perbaikan pipa PDAM yang bocor, akan tetapi lubang yang gali dengan diameter 1 meter lebih kurang hanya ditutup dengan tanah timbun, tampa disemen kembali.
Terdapat 9 lubang bekas digali, yang meliputi desa Buket Kareun dan Meunasah Tunong Kecamatan Pante Bidari
Hingga berita ini ditayangkan, media ini belum mendapatkan akses untuk mengkonfirmasi direktur PDAM Tirta Peusada Aceh Timur.
Red
Post a Comment