JMNpost.com | Banda Aceh, - Tim Koetaradja Chem-E-Car, yang beranggotakan empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, membawa nama Aceh dan Indonesia ke panggung dunia. Mereka akan berlaga di ajang Global Chem-E-Car Friendly Competition 2025 yang digelar di Tianjin, China, dengan misi memperkenalkan kemampuan generasi muda Aceh dalam inovasi teknologi ramah lingkungan.
Keempat mahasiswa itu adalah Muhammad Fariz, M. Nazar. Ar, Munawar Afwadi, dan Ihtarami Ulya Aritonang. Mereka tergabung dalam tim Koetaradja Chem-E-Car yang aktif membagikan perjalanan dan inovasi mereka melalui akun Instagram @Koetaradja.usk. Nama Koetaradja diambil dari sebutan lama untuk Banda Aceh, sebagai pengingat identitas daerah yang mereka bawa ke ajang internasional.
Global Chem-E-Car Friendly Competition merupakan kompetisi tingkat dunia yang mempertemukan mahasiswa dari lebih 50 negara. Ajang ini menantang peserta untuk merancang dan membuat prototipe mobil yang digerakkan oleh reaksi kimia non-pembakaran. Mobil yang dirancang harus mampu melaju sejauh 15 hingga 30 meter kemudian berhenti tepat di titik yang telah ditentukan. Tantangan ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kecermatan dalam mengendalikan reaksi kimia dan kekompakan kerja tim.
Sebelumnya, Koetaradja Chem-E-Car telah mencatat prestasi membanggakan di tingkat regional. Pada tahun 2024 mereka berhasil meraih penghargaan Consolation Winner dalam 16th Malaysian Chem-E-Car Competition yang digelar di Malaysia. Pencapaian tersebut mengantarkan mereka mendapatkan undangan langsung untuk tampil di kompetisi dunia di Tianjin tahun ini.
Perjuangan mereka menuju ajang ini penuh dengan tantangan. Di tengah padatnya jadwal perkuliahan, mereka harus meluangkan waktu untuk riset, percobaan, dan penyempurnaan desain mobil.
Memastikan prototipe yang akan dibawa ke China benar-benar siap bersaing. Semangat dan dedikasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa teknik Unsyiah tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu menghasilkan inovasi nyata yang bisa dibanggakan di tingkat internasional.
“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Aceh punya potensi besar dalam bidang teknologi. Kami berharap bisa membawa nama baik daerah dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Aceh,” ungkap salah satu anggota tim saat dihubungi.
Masyarakat Aceh diharapkan ikut memberi dukungan moral dan doa bagi tim ini agar mampu tampil maksimal di Tianjin. Mereka bukan hanya mewakili universitas, tetapi juga membawa bendera Aceh dan Indonesia di ajang bergengsi yang menjadi sorotan dunia teknik dan sains.
Post a Comment