Bulog Tak Lagi Jadi Penyangga Harga, Rakyat Aceh Tercekik Sembako Mahal



JMNpost.com | Aceh Utara, - Harga bahan kebutuhan pokok di Aceh Utara dan sejumlah wilayah lain terus melonjak liar tanpa kendali. Publik menumpahkan kemarahan di media sosial, mendesak pemerintah segera turun tangan sebelum rakyat semakin tercekik oleh ulah spekulan dan lemahnya pengawasan pasar.

Kenaikan paling gila terjadi pada komoditas beras. Di Kota Sabang, harga beras sudah menembus Rp260 ribu per sak 15 kg. Di Aceh Utara, harga kini menyentuh Rp250 ribu per sak, naik drastis hanya dalam tiga pekan terakhir. Kondisi serupa juga dilaporkan di Abdya, Meulaboh, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Besar, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, hingga Kota Langsa.

Masri, pemerhati sosial, menuding Bulog sebagai biang kerok lemahnya pengendalian harga. “Apakah fungsi Bulog hanya sebatas jual beli? Atau mereka sebenarnya produsen nasional berkedok instansi pemerintah? Kalau begitu mereka pengusaha dong, bukan lagi badan yang bertanggung jawab pada distribusi bahan pokok,” sindir Masri, Selasa (15/7/2025).

Menurutnya, Bulog kini lebih mirip pedagang besar yang hanya mencari untung dan abai terhadap fungsi sosialnya. “Bulog tidak melakukan intervensi pasar. Mereka malah bermain aman, akibatnya harga beras melambung liar. Publik dirugikan, petani kecil ditekan, tapi Bulog tetap mencari untung,” ujarnya tajam.

Masri juga mengkritik pemerintah yang dinilai gagal mengendalikan situasi. Program ketahanan pangan hanya jadi pajangan di atas kertas, sementara Satuan Tugas (Satgas) pangan bentukan pemerintah mandul tanpa tindakan nyata. “Untuk apa Satgas pangan dibentuk kalau mereka tidak bisa menertibkan pasar? Pemerintah jangan sibuk dengan slogan swasembada pangan, sementara rakyat kelaparan di lapangan,” kecamnya.

Seorang pengusaha kilang padi di Aceh Utara yang enggan disebut namanya mengungkapkan, harga gabah juga ikut melambung hingga Rp9.500 per kilogram. “Itupun barangnya susah didapat. Kondisi ini akan membuat harga beras makin tidak terkendali,” ungkapnya.

Lonjakan harga sembako ini telah menyalakan alarm darurat bagi rakyat Aceh. Publik kini menunggu langkah nyata pemerintah dan Bulog untuk menghentikan spekulasi harga sebelum rakyat semakin tersudut oleh permainan pasar yang tak berperikemanusiaan.


Post a Comment

Previous Post Next Post