13 Bulan di Penjara Thailand Warga Manyak Payed Akhirnya Pulang Difasilitasi Langsung Haji Uma di Bandara




JMNpost.com | Jakarta Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap nasib warga Aceh di luar negeri. Kali ini, ia memfasilitasi langsung proses pemulangan M. Jamil, warga Gampong Seunebok Aceh, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, yang sempat menjalani hukuman penjara selama 13 bulan di Thailand.

Haji Uma menjemput langsung kepulangan Jamil di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Kamis (24/7) malam sekitar pukul 18.00 WIB. Ia didampingi oleh Staf Ahli DPD RI Muhammad Daud, M.Si (Mayor Daud) dan tim protokoler DPD RI.

Kepulangan M. Jamil bukan perkara mudah. Informasi awal diterima oleh tim Haji Uma dari seorang warga Aceh bernama Rahmat yang tinggal di Thailand. Ia menghubungi tim lewat surat dan pesan digital, menyampaikan kondisi Jamil di penjara Satun dan permintaan bantuan dari keluarga serta kepala desa.

Haji Uma dan tim segera merespons dengan melakukan komunikasi intensif dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand. Setelah proses panjang, KBRI akhirnya memfasilitasi penanganan hukum dan administrasi pemulangan.

Dalam keterangannya, Jamil mengaku dipenjara karena kesalahan dokumen perjalanan. Ia masuk Thailand menggunakan paspor milik orang lain yang diberikan oleh seorang "pawang" yang menempuh jalur laut dari Aceh. Kesalahan fatal ini membuatnya harus mendekam lebih dari setahun di balik jeruji besi di Thailand.

“Saat kami menerima laporan itu, kami langsung berkomunikasi dengan KBRI dan minta difasilitasi proses pemulangannya. Alhamdulillah, semua sudah selesai dan hari ini Bang Jamil bisa kembali ke Indonesia,” kata Haji Uma.

Ia menambahkan, sejak awal pihaknya mengawal seluruh proses, mulai dari pengurusan surat-surat, komunikasi dengan imigrasi Thailand dan Indonesia, hingga teknis pemulangan. Bantuan juga datang dari Rahmat sebagai penghubung Aceh di Thailand.

Momen haru terjadi di bandara saat Haji Uma memfasilitasi video call Jamil dengan keluarganya di Aceh Tamiang. Istri dan ketiga anaknya menangis melihat wajah Jamil yang kembali dalam keadaan selamat setelah lebih dari setahun tanpa kabar pasti.

“Saya lihat sendiri bagaimana istri dan anak-anaknya menangis. Selama 13 bulan hidup dalam ketidakpastian. Ini panggilan kemanusiaan. Kita bantu karena ini soal tanggung jawab moral terhadap sesama warga Aceh,” ujar Haji Uma.

Haji Uma juga memastikan seluruh akomodasi selama di Jakarta ditanggung oleh timnya, termasuk penginapan dan tiket pesawat menuju Bandara Kualanamu, Medan, untuk bertemu langsung dengan keluarga. Sementara biaya dari Thailand ke Jakarta ditanggung pihak keluarga.

Dalam keterangannya, M. Jamil menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Haji Uma dan semua pihak yang telah membantunya keluar dari masa sulit.

“Terima kasih saya kepada Haji Uma dan semua yang membantu saya. Semoga Allah membalas kebaikan ini. Ini jadi pelajaran besar dalam hidup saya, dan semoga tak ada lagi warga kita yang mengalami seperti saya,” tuturnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat Aceh dan Indonesia secara umum agar tidak menempuh jalur ilegal saat bepergian ke luar negeri. Haji Uma juga berharap ada edukasi lebih masif dari pemerintah daerah tentang pentingnya dokumen resmi, agar kasus seperti ini tidak terulang.

Post a Comment

Previous Post Next Post