JMNpost.com | Aceh Utara, - Berawal dari bocoran informasi yang diungkapkan oleh Ketua Tuha Peut Gampong(TPG) M.Dahlan dan Sekdes Gampong Rayeuk Pange Irfan Daud, tentang dugaan penyimpangan pengelolaan Dana Desa yang dilakukan oleh Geuchik, yang berujung demo masyarakat menyampaikan somasi tak percaya. 19/6/2025
Ironisnya, setelah Ketua TPG dan Sekdes memantik api, Ketua TPG M.Dahlan dan Sekdes berkilah dan bungkam, bahkan cenderung tidak lagi memihak kepada masyarakat, ada apa...?
Salah seorang warga Rayeuk Punge, M.Aris saat di temuimedia ini menuding Ketua TPG dan Sekdes tidak bertanggung jawab dan berkhianat kepada masyarakat.
"Awalnya mereka (Ketua TPG dan Sekdes) yang begitu kritis menuding Geuchik telah melakukan penyimpangan DD serta menyebut Geuchik tidak pernah menyampaikan laporan realisasi APBG tahun 2023 dan 2024, bahkan sampai menunjukkan data kegiatan fisik yang dikerjakan tidak sesuai spek. Namun setalah memantik api kepada masyarakat," ungkap M.Aris.
Menurut Aris, masyarakat saat ini sangat kecewa atas pengkhianatan yang dilakukan oleh ketua TPG dan Sekdes yang dinilai tidak konsisten dan bertanggung jawab, sehingga masyarakat menaruh berbagai kecurigaan atas perubahan sikap Ketua TPG dan Sekdes
"Jadi masyarakat menilai mereka tidak konsisten dan bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi, bahkan menyebabkan masyarakat terbelah, terjadinya perubahan yang telah memihak kepada Geuchik," ujar Aris
Aris juga menuturkan, adanya mediasi antara Geuchik dan TPG yang difasilitasi oleh Camat Pirak Timu, telah menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap Ketua TPG M.Dahlan yang menyatakan semua sudah sesuai aturan.
"Ada apa dengan Ketua dan anggota TPG?, yang berubah sikap drastis, yang sebelum nya secara tegas menuding Geuchik telah melakukan pemyimpangan terhadap DD, apakah mereka sudah ikut beesengkol" Kata Aris dengan tanda tanya.
Aris menambahkan, meskipun telah dilakukan mediasi di kantor Camat, persoalan masyarakat Gampong Rayeuk Pange belum selesai, karena belum menjawab persoalan yang terjadi, dimana masyarakat menuntut keterbukaan Geuchik, umtuk menjelaskan penggunaan DD dihadapan masyarakat.
Persoalan belum.selesai, walaupun telah ada mediasi antara Geuchik dengan TPG, karena masyarakat menuntut keterbukaan Geuchik atas carut marut pengelolaan DD yang dinilai menyimpang dan berpotensi korupsi uang rakyat, tambahnya.
Menanggapi tudingan warga, Ketua TPG M.Dahlan mengatakan, bahwa dirinya sudah mendatangi langsung Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong(DPMG) dan Inspektorat Aceh Utara, bahwa berdasarkan keterangan pihak dinas belum ada Laporan realisasi APBG Gampong Rayeuk Pange tahun 2024.
"Secara administrasi belum ada laporan realisasi APBG 2024, itu berdasarkan keterangan Pak Saed dari DPMG, bahkan kata pak saed untuk mengajukan APBG tahun 2025 tidak mesti ada LPJ 2024," kata M.Dahlan mengutip penjelasan pak Saed.
Irfan Daud, Sekdes Rayeuk Pange saat dikonfirmasi secara detai menjelaskan kronologis persoalan yang dilatar belakangi rapat yang digelar oleh Geuchik awal bulan juni di Meunasah setempat. Dalam rapat tersebut Geuchik menerangkan tentang kendala pencairan DD 2025, jika tidak ditanda tangani LPJ 2024 dan APBG 2025 oleh TPG.
"Jadi saat ketua TPG mempertanyakan realisasi DD tahun sebelumnya, beberapa warga pro Geuchik membuat kegaduhan, sehingga rapat tidak menghasilkan titik temu dan rapat berakhir bubar," terang Irfan.
Selanjutnya Irfan mengatakan, beberata setelah rapat, Geuchik memintanya untuk membawa dokumen LPJ 100 persen serta Berita Acara rapat kepada Ketua TPG untuk menanda tangani,
"karena ada beberapa item pekerjaan yang dianggap meragukan, TPG menolak untuk ditanda tangani LPJ, hanya di teken Berita Acara rapat," jelas Irfan.
Redaksi
Post a Comment