![]() |
Rusli Ys, Kabid Peneliti Aset Negara |
Kepala
Bidang Peneliti Aset Negara BPAN, Rusli Ys, mengatakan bahwa pihaknya
mengapresiasi inisiatif masyarakat dalam mengawasi pengelolaan aset negara,
khususnya yang menyangkut perkebunan sawit milik daerah yang dikelola oleh PT
Beurata Maju dan rekanan kerja sama operasional (KSO) sejak 2014.
“Kami
mendukung penuh langkah yang dilakukan masyarakat Aceh Timur, khususnya saudara
Jaka. Penegakan hukum tidak boleh berhenti hanya pada periode tertentu. Kalau
akar masalahnya sejak 2014, maka penyelidikan juga harus dimulai dari sana,”
tegas Rusli, Senin (9/6/2025).
Menurutnya,
Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Timur wajib merespons dengan serius dan
transparan.
“Permintaan
masyarakat ini sah dan berdasar. Kejari jangan tebang pilih. Kaji semua data
dari awal KSO terbentuk, agar tidak ada celah permainan hukum,” tambahnya.
Pernyataan
itu disampaikan menyusul upaya hukum yang sedang dipersiapkan oleh Zakaria
alias Jaka, seorang aktivis dari Aceh Timur, yang berencana melaporkan dua
pihak utama yang diduga bertanggung jawab atas kerugian daerah bernilai
miliaran rupiah.
Dalam
keterangannya kepada JMNpost.com pada 30 Mei 2025 di Kota Idi, Jaka menyebut
bahwa laporan akan dilayangkan ke Kejari Aceh Timur, dengan menyasar mantan
Direktur PT Beurata Maju periode 2014–2022 serta Direktur CV Dirajawalina,
selaku mitra KSO selama periode tersebut.
“Saya
sudah menggandeng salah satu Lembaga Bantuan Hukum untuk mempersiapkan laporan
resmi. Ini bukan soal dua tahun terakhir saja. Justru akar persoalan sudah
tertanam sejak awal KSO dibentuk. Harus dibongkar total,” ujar Jaka.
Ia
menyebutkan bahwa dua orang saksi telah menyatakan kesediaan untuk memberikan
keterangan guna memperkuat laporan. “Kami sedang merampungkan dokumen dan data
tambahan agar laporan ini sah secara hukum dan tidak bisa disepelekan,”
katanya.
Lebih
lanjut, Jaka menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah daerah terhadap BUMD,
yang seharusnya menjadi sumber pendapatan, namun justru berubah menjadi beban
keuangan akibat pengelolaan yang tidak transparan.
“BUMD
jangan jadi sapi perah segelintir elite. Kami ingin Kejari objektif, jangan
hanya menyasar sosok terakhir, tapi selidiki siapa yang mengatur dari awal,”
ujarnya.
Post a Comment