JMNpost.com | Aceh Timur,- Panglima Asahan, yang akrab disapa Amad Leumbeng, secara tegas mengkritik kinerja anggota DPRK Aceh Timur dan Pemerintah Aceh Timur yang dianggap kurang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Usai dilantik, anggota DPRK Aceh Timur seharusnya menjadi jembatan aspirasi masyarakat. Namun, hingga kini, kita belum melihat adanya upaya konkret dari mereka untuk menyejahterakan masyarakat. Tak ada bantuan, tak ada kunjungan kepada mereka yang membutuhkan. Pertanyaannya, apa sebenarnya yang mereka kerjakan? Apakah mereka hanya akan muncul menjelang pemilu lagi?" tegas Amad Leumbeng dengan nada penuh keprihatinan.
Menurutnya, sebagai wakil rakyat, anggota DPRK seharusnya mampu mengayomi masyarakat, bukan sekadar menunggu momen politik untuk tampil. "Mereka dipilih bukan untuk menjadi penonton, tapi pelaku yang aktif membantu masyarakat," sindirnya.
Tak hanya DPRK, Amad Leumbeng juga mengarahkan kritik tajamnya kepada Pemerintah Aceh Timur. Ia menilai banyak program pemerintah yang lebih terfokus pada pencitraan ketimbang upaya nyata untuk menyejahterakan rakyat.
"Pemerintah Aceh Timur terlihat lebih sibuk dengan pencitraan. Padahal, yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang benar-benar bekerja. Masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan, tapi solusi nyata dari pemerintah justru minim," ujarnya.
Amad Leumbeng juga menyoroti kondisi infrastruktur di Aceh Timur yang masih memprihatinkan. Jalan rusak, jembatan tak layak, dan sarana-prasarana yang terbengkalai menjadi bukti nyata ketidakefektifan pemerintah.
"Aceh Timur ini bukan panggung sandiwara, tapi realitas. Jalan rusak, jembatan ambruk, fasilitas umum yang memprihatinkan, semua ini butuh tindakan nyata, bukan sekadar pidato," pungkas Amad Leumbeng dengan nada kritis.
Pernyataan ini menjadi tamparan keras bagi para pemangku kebijakan di Aceh Timur, yang diharapkan mampu lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat.
Post a Comment