Dana Sudah Disetor, Pelatihan BLK Aceh Timur Tak Jelas Jadwalnya


JMNpost.com | Aceh Timur, – Program pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) di Aceh Timur mendapat sorotan tajam dari pemerhati sosial, Dedi Saputra, SH. Ia menilai penyelenggara pelatihan lamban dalam merealisasikan kegiatan yang dijanjikan. Menurut Dedi, apabila pelatihan tak segera dilaksanakan, sebaiknya dana yang telah disetorkan oleh sejumlah gampong dikembalikan.

"Beberapa gampong sudah menyetorkan dana antara Rp5 juta hingga Rp8 juta untuk mengikutsertakan dua peserta dalam pelatihan. Namun hingga saat ini, belum ada kepastian jadwal," ujar Dedi pada Jumat (16/5/2025).

Dedi mempertanyakan mengapa pelatihan tidak dimulai terlebih dahulu untuk gampong yang sudah menyetorkan dana. "Sebaiknya, pelatihan dilakukan bertahap, dimulai dari gampong yang sudah setor, sementara gampong lain menyusul," tegasnya.

Menurut Dedi, BLK Aceh Timur menawarkan berbagai jenis pelatihan, seperti pelatihan konten kreator, teknik komputer dan jaringan, pengelasan, menjahit, bordir, pengolahan hasil perikanan, pembuatan roti dan kue, instalasi listrik, teknik audio video, serta servis sepeda motor sistem injeksi. Sayangnya, beberapa pelatihan ini belum sepenuhnya selesai, namun sudah ada rencana pelatihan baru.

"Jika pihak penyelenggara di salah satu lembaga di Kota Langsa tidak mampu melanjutkan, lebih baik dana dikembalikan atau dikelola oleh lembaga lain yang lebih kompeten," kata Dedi.

Dukungan pelaksanaan pelatihan juga datang dari salah satu camat dan ketua forum geuchik di Aceh Timur. Mereka meminta kegiatan BLK segera dimulai sesuai jadwal.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana yang berinisial RH saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa persiapan pelatihan masih berlangsung. "Setiap peserta akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp2.500.000 untuk pelatihan selama tujuh hari," jelas RH.

RH juga merinci adanya dana tambahan Rp1.400.000 per peserta, yang mencakup uang saku dan penginapan. Uang saku diberikan sebesar Rp100.000 per hari selama tujuh hari, dan biaya penginapan Rp100.000 per orang per malam.

Ia menekankan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan keterampilan peserta, sehingga mereka dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di kemudian hari.

Dedi berharap pemerintah dan penyelenggara lebih serius dalam memastikan pelatihan berjalan tepat waktu dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Aceh Timur.

Post a Comment

Previous Post Next Post