Pakistan klaim punya 'informasi intelijen kredibel' India akan serang dalam waktu 36 jam

Petugas keamanan India memeriksa lokasi di mana militan menembaki wisatawan di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India, pada 23 April 2025.
Petugas keamanan India memeriksa lokasi di mana militan menembaki wisatawan di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India, pada 23 April 2025. AP

JMNpost.com | Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah seorang pejabat tinggi Pakistan pada Rabu pagi mengklaim memiliki "informasi intelijen yang kredibel" bahwa New Delhi akan melakukan tindakan militer terhadap Islamabad dalam dua hari ke depan.

“Pakistan memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa India bermaksud melakukan aksi militer terhadap Pakistan dalam 24-36 jam ke depan,” kata Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar di X. Ia tidak menjelaskan bukti apa yang digunakan Pakistan untuk membuat klaim tersebut.

Komentar Tarar muncul hanya seminggu setelah militan membantai 26 wisatawan di kota pegunungan Pahalgam di Kashmir yang dikelola India, sebuah aksi kekerasan yang telah memicu kemarahan luas.

India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan itu — klaim yang dibantah Islamabad. Pakistan telah menawarkan penyelidikan yang netral atas insiden tersebut.

Melansir dari laman CNN, CNN telah menghubungi kementerian pertahanan India untuk menanggapi klaim Tarar.

Kashmir, salah satu titik konflik paling berbahaya di dunia, sebagian dikuasai oleh India dan Pakistan tetapi kedua negara mengklaimnya secara keseluruhan.

Kedua negara pesaing yang memiliki senjata nuklir ini telah berperang tiga kali memperebutkan wilayah pegunungan yang sekarang dibagi oleh perbatasan de facto yang disebut Garis Kontrol sejak kemerdekaan mereka dari Inggris hampir 80 tahun yang lalu.

Ambulans yang membawa jenazah wisatawan yang tewas dalam dugaan serangan militan di dekat Pahalgam, di Jammu dan Kashmir yang dikuasai India, tiba di ruang kendali polisi di Srinagar pada 23 April 2025. Reuters 

Serangan minggu lalu langsung memicu kemarahan yang meluas di India dan Perdana Menteri Narendra Modi berada di bawah tekanan luar biasa untuk membalas dengan kekerasan.

India melancarkan serangan udara di wilayah Pakistan pada tahun 2019 menyusul serangan besar pemberontak terhadap personel paramiliter di wilayah Kashmir yang dikelola India. Ini adalah serangan pertama ke wilayah Pakistan sejak perang tahun 1971 antara kedua negara tetangga tersebut.

Serangan terbaru terhadap wisatawan di Kashmir telah memicu kekhawatiran bahwa India mungkin akan menanggapi dengan cara serupa.

Modi berjanji akan mengejar para penyerang “sampai ke ujung bumi” dalam pidato berapi-apinya minggu lalu. Pembantaian itu memicu meningkatnya aksi saling balas permusuhan antara kedua negara selama seminggu terakhir.

Tarar dari Pakistan pada hari Rabu mengklaim bahwa “setiap petualangan militer oleh India akan ditanggapi dengan pasti dan tegas.”


Sumber : CNN
Editor.   : Ayahdien 



Post a Comment

Previous Post Next Post