JMNpost.com | Aceh, - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengeluarkan surat peringatan dini potensi banjir pesisir atau rob untuk wilayah pesisir Aceh, yang diprediksi terjadi pada 4 Desember 2025. Dalam surat bernomor resmi yang ditandatangani Kepala BMKG Aceh, Nasrol Adil, pada 30 November 2025, BMKG menjelaskan bahwa peringatan ini bekaitan dengan fenomena astronomis ketika bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi (perigee) dan bertepatan dengan fase purnama. Kondisi itu secara ilmiah meningkatkan tekanan gravitasi bulan terhadap permukaan laut sehingga mendorong pasang maksimum.
BMKG Aceh menegaskan bahwa kombinasi perigee dan purnama pada 4 Desember akan mengangkat permukaan laut lebih tinggi dari biasanya, sehingga wilayah pesisir Aceh perlu meningkatkan kewaspadaan. Potensi genangan dapat terjadi pada kawasan rendah yang berada dekat garis pantai, termasuk permukiman padat, tambak masyarakat, pelabuhan kecil, area usaha perikanan, dan jalan-jalan yang selama ini rentan pasang tinggi.
Dalam surat tersebut, Nasrol Adil mengingatkan bahwa rob dapat terjadi meski tanpa hujan, sehingga masyarakat diminta memperhatikan jam-jam pasang tertinggi pada tanggal tersebut. Selain itu, BMKG mencatat bahwa kondisi cuaca Aceh yang masih berada pada periode hujan dapat memperparah dampak apabila genangan rob berbarengan dengan curah hujan sedang hingga lebat.
“Kami mengimbau masyarakat pesisir Aceh untuk tetap waspada terhadap potensi banjir pesisir yang diperkirakan terjadi pada 4 Desember 2025. Warga di kawasan rendah sebaiknya membatasi aktivitas pada jam-jam pasang maksimum dan memperhatikan perkembangan informasi dari BMKG,” tulis Nasrol Adil dalam edaran resmi yang dikeluarkan pada 30 November 2025.
BMKG juga meminta para nelayan untuk memeriksa kondisi gelombang laut sebelum berangkat melaut, karena pada periode perigee dan purnama, gelombang berpotensi meningkat dan dapat membahayakan kapal berukuran kecil. Sementara itu, warga yang tinggal di dekat garis pasang diminta mengamankan barang-barang penting serta memastikan akses keluar rumah tetap aman jika terjadi luapan air.
Pemerintah daerah, BPBD, serta perangkat gampong di wilayah pesisir diminta meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk melakukan pemantauan titik rawan dan mengomunikasikan informasi kepada warga secara berkala. BMKG menjelaskan bahwa potensi rob dapat berlangsung beberapa hari mengikuti siklus pasang surut, sehingga komunikasi dan kesiagaan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalkan dampak.
BMKG mengingatkan bahwa pemantauan aktif dari masyarakat penting untuk mencegah kerugian akibat genangan mendadak. Informasi terbaru terkait kondisi laut, pasang surut, dan cuaca dapat diakses melalui kanal resmi BMKG Aceh, layanan maritim BMKG, maupun pusat informasi cuaca nasional.
Post a Comment