JMNpost.com | Langsa, - Dengan langkah pelan namun penuh empati, Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, menyusuri ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Langsa. Tujuannya satu, menjenguk Saed Azhar (51) alias Botol, warga Sungai Raya, Aceh Timur, yang kini tengah berjuang melawan penyakit jantung yang dideritanya. Selasa 20 Okt 2025.
Saed Azhar bukan sosok asing bagi masyarakat Aceh Timur. Ia dikenal sebagai mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sekaligus Satgas Partai Aceh (PA) yang selama ini aktif membaur dengan masyarakat di daerahnya. Namun kini, perjuangan Saed bukan lagi di medan laga, melainkan di atas ranjang rumah sakit, melawan rasa sakit dan keterbatasan fisik yang perlahan menggerogoti tubuhnya.
Kedatangan Wakil Bupati T. Zainal Abidin sontak membuat suasana ruang perawatan menjadi haru. Dengan wajah tenang dan penuh perhatian, ia menggenggam tangan Saed yang tampak lemah.
“Abang harus kuat, harus semangat. Insya Allah semua sakit ini ada jalan kesembuhannya. Jangan pernah merasa sendiri, kami semua mendoakan dan akan membantu sebisa mungkin,” ucap Zainal sembari menatap Saed penuh empati.
Air mata tak mampu ditahan oleh keluarga Saed Azhar yang menyaksikan momen itu. Mereka tak menyangka, seorang wakil bupati datang menjenguk dengan ketulusan dan kepedulian yang lahir dari hati.
Dalam kunjungannya, Zainal juga menyerahkan bantuan sebagai bentuk kepedulian pribadi kepada keluarga Saed Azhar. Namun lebih dari itu, yang terasa dalam setiap gesturnya adalah pesan moral tentang nilai kemanusiaan dan persaudaraan — bahwa di hadapan penderitaan, semua manusia sejatinya sama.
“Saya tahu betul siapa Abang Saed ini. Dulu beliau berjuang untuk Aceh, dan kini kita semua punya kewajiban moral untuk hadir saat beliau membutuhkan dukungan. Pemerintah tidak akan berpaling dari rakyatnya, apalagi dari sosok-sosok yang pernah berjuang untuk daerah ini,” tambah Zainal dengan mata berkaca-kaca.
Bang Saed dengan nada lemah mengucapkan terima kasih atas kehadiran wakil bupati.
“Saya terharu sekali Pak Wabup mau datang menjenguk. Doa dan perhatian seperti ini sangat berarti untuk saya dan keluarga,” tuturnya.
Kunjungan penuh haru itu menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang jabatan, tetapi tentang kehadiran dan kepedulian di saat rakyat sedang lemah. Sosok Zainal kembali menunjukkan keteladanannya sebagai pemimpin berjiwa sosial tinggi, yang tak segan turun langsung dan menaruh empati mendalam kepada sesama.
Di akhir kunjungan, sebelum berpamitan, Zainal sempat membisikkan doa di telinga Saed Azhar. Suasana hening seketika, hanya terdengar suara lembut doa yang mengalir dari hati seorang pemimpin untuk rakyatnya — sebuah pemandangan yang menggugah dan menyentuh hati siapa pun yang menyaksikannya.
Dengan langkah perlahan, Zainal meninggalkan ruang perawatan, meninggalkan jejak kepedulian yang tak akan mudah dilupakan. (*)
Post a Comment