Ajang tahunan bertema “Chasing Creative Waves: Dive Deep into Talent and Next Level Excellence” itu diikuti sekitar 800 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Mereka datang dari empat daerah, yaitu Aceh Timur, Kota Langsa, Aceh Tamiang, dan Kota Lhokseumawe, untuk memperebutkan gelar juara dalam 26 cabang lomba keislaman, seni, dan olahraga.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyebut Festival La Tansa menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan semangat belajar dan menanamkan nilai keislaman melalui kreativitas.
“Nama La Tansa mengandung pesan agar kita tidak melupakan ilmu Allah. Karena itu, kegiatan ini tidak hanya menguji kemampuan anak-anak, tetapi juga menanamkan semangat untuk terus menuntut ilmu dengan cara yang menyenangkan,” ujar T. Zainal Abidin.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur terus mendorong terselenggaranya kegiatan edukatif yang memberi ruang bagi pelajar untuk berkembang secara akademik maupun spiritual.
“Festival ini diharapkan melahirkan generasi unggul yang mampu mengharumkan nama daerah, bukan hanya di tingkat provinsi, tapi juga nasional dan internasional,” tambahnya di hadapan para peserta dan tamu undangan.
Menurutnya, peran dayah tidak berhenti pada pengajaran agama, tetapi juga menjadi pusat pembinaan karakter, kebudayaan, dan kreativitas anak muda Aceh di masa depan.
Berbagai cabang lomba digelar selama festival berlangsung, di antaranya mewarnai, syarhil Qur’an, tahfiz satu hingga lima juz, tilawah, khattil Qur’an, cerdas cermat Islam, pidato tiga bahasa, story telling, adzan, vokal solo, hingga futsal.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Timur, perwakilan Dinas Pendidikan dan Dinas Pendidikan Dayah, unsur Muspika Nurussalam, para kepala sekolah, guru, dewan juri, serta ratusan tamu undangan yang memadati lokasi acara.
Suasana festival tampak semarak. Tepuk tangan dan sorakan peserta terdengar di setiap sudut arena, menggambarkan antusiasme besar terhadap kegiatan yang telah menjadi simbol pembinaan dan kreativitas pelajar di Aceh Timur.
Editor: Fahmi
Post a Comment