JMNpost.com | Aceh, – Ketua Kita Indonesia Prabu (KIPRA) Aceh Selatan, Arif Sawitra, melontarkan kritik tajam terhadap Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) KIPRA Aceh yang dinilainya gagal membawa organisasi ke arah pengembangan. Ia menyebut KIPRA selama ini tidak memiliki kegiatan yang membangun sehingga tampak seperti hidup segan mati tak mau.
“Selama ini tidak ada kegiatan yang membangun dan membawa organisasi ke arah pengembangan. KIPRA seperti hidup segan mati tak mau. Untuk itu saya meminta Ketua KIPRA Aceh sekarang segera mundur saja supaya diganti dengan ketua yang punya motivasi dan wawasan,” ujar Arif Sawitra kepada JMNpost, Sabtu (19/7/2025).
Menurut Arif, KIPRA Aceh seharusnya menjadi wadah kreatif bagi pemuda untuk berjejaring dan melakukan kerja-kerja sosial yang berdampak. Namun kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik. Minimnya arahan dan kegiatan dari DPW membuat pengurus di daerah kehilangan arah dan semangat.
Pernyataan Arif Sawitra memperkuat gelombang protes yang sebelumnya disuarakan oleh pengurus KIPRA kabupaten lain. Ketua KIPRA Subulussalam, Suherman, bahkan menuding DPW KIPRA Aceh sama sekali tidak pernah berkomunikasi atau memberi petunjuk kepada pengurus daerah. “WA saja tidak dibalas, rapat tidak pernah digelar, apalagi kunjungan ke daerah. Bagaimana mungkin organisasi bisa berjalan jika komunikasi dengan daerah saja mati?” kata Suherman.
Nada serupa juga disampaikan Ketua KIPRA Gayo Lues, Muhammad Rajab.AR, yang menilai kepemimpinan DPW telah gagal menggerakkan organisasi sesuai visi-misi awal.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi JMNpost belum mendapatkan akses untuk mengkonfirmasi pernyataan ini kepada Ketua DPW KIPRA Aceh. Namun gelombang kritik yang bermunculan dari pengurus di beberapa kabupaten memberi sinyal kuat adanya krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan di tingkat provinsi.
Post a Comment