Fakta-fakta Terbaru Perang India vs Pakistan

Sebanyak 43 orang tewas imbas perang India dan Pakistan sejak Rabu (7/5) dini hari. Foto: REUTERS/Stringer

JMNpost.com | Jakarta - India meluncurkan rudal ke Pakistan pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat. Islamabad tak tinggal diam, mereka membalas dengan menembak jatuh lima jet tempur New Delhi.
Angkatan Bersenjata Pakistan menyatakan terdapat enam titik yang menjadi target India. Namun, sejumlah sumber menyebut ada sembilan titik.

Pakistan berulang kali mengutuk India dan menyatakan akan mengambil tindakan yang sepadan di waktu dan tempat yang ditentukan. Komunitas internasional memantau ketat situasi tersebut.

Jika situasi tak kunjung reda, konflik ini menambah kekacauan di tengah perang Rusia-Ukraina dan agresi Israel di Palestina.

Berikut fakta-fakta terkini perang India vs Pakistan.

Serangan India "aksi perang"
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebut serangan India ke negara yang dipimpin sebagai aksi perang.

"Pakistan punya hak memberi tanggapan atas tindakan perang yang dimulai India dan tanggapan sudah diberikan," kata Sharif, dikutip Al Jazeera.

Dalam rilis resmi, Kementerian Luar Negeri Pakistan juga menyebut tindakan India membawa dua negara yang punya persenjataan nuklir ini ke konflik besar.

"Tindakan gegabah India telah membawa kedua negara bersenjata nuklir itu lebih dekat ke konflik besar," demikian menurut Kemlu, dikutip Al Jazeera.

Pakistan memiliki 170 senjata nuklir dan India punya 180 senjata nuklir. Kedua negara ini sempat melakukan uji coba nuklir dan sedang membangun kekuatan nuklir.

Korban tewas 43

Sebanyak 43 orang tewas usai India dan Pakistan saling tembak menggunakan artileri berat di sepanjang perbatasan.

Pakistan menyatakan 31 warga sipil tewas imbas serangan negara tetangganya, sementara India menyebut 12 orang tewas karena serangan penembakan yang dilakukan pasukan Pakistan.

FOTO: Wilayah Pakistan Porak-poranda Dibombardir India
India menembakkan rudal ke sejumlah titik di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Islamabad menyusul ketegangan kedua negara bertetangga itu yang meningkat gegara serangan di Pahalgam yang menewaskan 26 turis. (Photo by Punit PARANJPE / AFP)

Militer India menyatakan telah menyerang "infrastruktur teroris di Pakistan dan wilayah Jammu dan Kashmir yang diduduki Pakistan, yang menjadi tempat perencanaan dan pengarah serangan terhadap India". (REUTERS/Mohsin Raza)

Militer Pakistan mengatakan sedikitnya dua orang tewas dan 12 lainnya terluka akibat serangan India. Islamabad melaporkan rudal menghantam sebuah masjid di kota Bahawalpur, Punjab, hingga menewaskan seorang anak dan melukai dua warga sipil. (REUTERS/Mohsin Raza)

Sementara itu, laporan AFP terbaru menuturkan setidaknya delapan warga sipil tewas imbas serangan India ke Pakistan ini. (Photo by Arif ALI / AFP)

Kamal Hyder dari Al Jazeera yang melaporkan dari Islamabad menyebutkan kota Muzaffarabad dan Kotli di Kashmir yang dikuasai Pakistan menjadi sasaran serangan India pada dini hari ini. (REUTERS/Stringer)

Seorang juru bicara militer Pakistan mengatakan kepada stasiun TV Geo sedikitnya lima lokasi, termasuk dua masjid, telah terkena serangan India. (REUTERS/Stringer)

Ia menyebutkan bahwa respons dari Pakistan sedang berlangsung, meskipun belum memberikan rincian lebih lanjut. (Photo by Sajjad QAYYUM / AFP)

Lima titik di Pakistan yang menjadi target serangan udara India ini terdiri dari ibu kota Kashmi bagian Pakistan, Muzaffarabad; Kotli dan Bagh yang berada di Kashmir bagian Pakistan; hingga Bahawalpur dan Muridke di Provinsi Punjab. (REUTERS/Sharafat Ali)

Tak ada WNI jadi Korban

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi dan Islamabad memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam ketegangan India dan Pakistan.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha telah menjalin komunikasi dengan KBRI di wilayah terdampak.

"Hingga saat ini, tak ada WNI yang menjadi korban," kata Judha dalam pernyataan resmi pada Rabu.

Reaksi dunia

Komunitas internasional ramai-ramai menyesalkan eskalasi itu. China misalnya, meminta semua pihak untuk menahan diri.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menyebut India dan Pakistan akan selalu menjadi tetangga satu sama lain. Mereka juga merupakan tetangga dekat Negeri Tirai Bambu.

"China menentang segala bentuk terorisme. Kami mendesak kedua pihak untuk bertindak demi kepentingan yang lebih besar, tetap tenang, menahan diri, dan tak mengambil tindakan yang memperumit situasi," kata juru bicara Kemlu China, dikutip Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mengamati dengan seksama situasi antara India dan Pakistan.

"Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan krisis," demikian rilis resmi Kemlu.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan siap melakukan apapun untuk mencegah ketegangan meningkat.

India gelar latihan Hansip

India menggelar latihan pertahanan sipil usai melancarkan serangan atau Operasi Sindoor ke Pakistan pada Rabu.

CNN melaporkan otoritas di seluruh negara bagian India menggelar latihan pertahanan sipil yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tim tanggap bencana, hingga pelajar.

Latihan tersebut digelar di 244 lokasi mencakup pelatihan sirene darurat, prosedur evakuasi, dan bersiaga ketika terjadi pemadaman listrik.(*)




Sumber artikel by CNN Indonesia

Post a Comment

Previous Post Next Post